Prodi Peternakan bersama BBIB Singosari Jawa Timur berdiskusi tentang strategi repopulasi ternak yang terdampak kasus PMK
Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo menggandeng BBIB Singosari untuk mengadakan Kuliah Praktisi. Narasumber yang memberikan materi berasal dari Instansi Pemerintahan yang menangani secara langsung kasus PMK. Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di pulau Jawa meluas dan bertambah. Sebagai Salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang yang berkecimpung di bidang peternakan, Sri Sukaryani mengatakan perlu adanya pengetahuan dan sharing ilmu mengenai strategi repopulasi daerah yang berdampak kasus PMK. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk kuliah praktisi yang dihadiri oleh mahasiswa peternakan, pelaku peternakan, dan dinas peternakan terkait. Kuliah Praktisi online via zoom meeting dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2022 di buka oleh Dekan Fakultas Pertanian Bapak Novian Wely Asmoro, S.TP., M.Sc.
Dr. drh. Kresno Suharto, M.P selaku Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari memaparkan mengenai wabah kasus PMK yang sedang melanda hampir seluruh wilayah. Kresno mengungkapkan beberapa gejala klinis yang di alami ternak serta tindakan yang harus dilakukan. Gejala pertama yang timbul adalah demam tinggi, tidak nafsu makan, muncul luka lepuh, sariawan, lidah , gusi, dan hidung yang menyebabkan kematian. Kresno juga menyampaikan dampak Kasus PMK yaitu menurunkan populasi ternak. Inti acara Kuliah Praktisi ini adalah strategi untuk meningkatkan populasi ternak. beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk repopulasi ternakyang pertama optimalisasi sumber daya genetik , kemudian dengan peningkatan sistem biosecurity, Komunikasi, Informasi dan Edukasi, peningkatan emantauan dan supporting kesehatan penjantan, penjaminan Ketersediaan Semen Beku penjaminan Kualitas Semen Beku Bebas PMK dengan Pemeriksaaan Elisa dan PCR, Program semen beku sexing betina sangat penting untuk REPOPULASI. Mahasiswa peternakan yang mengikuti kuliah praktisi sangat tertarik dengan materi tersebut. Narasumber memberikan materi lebih dari 2 jam dan di ikuti secara baik oleh peserta.