Back

KKN Univet Bantara Sosialisasikan Pembuatan Sabun Cuci dan Pupuk Cair Organik

Sukoharjo – KKN Tematik Kelompok 33 Univet Bantara Sukoharjo mengadakan sosialisasi pembuatan sabun cuci piring dan pupuk cair organik pada Jum’at 16/09/22 di Balai Desa Tempelrejo Kecamatan Mondokan. Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari perwakilan kader posyandu dan PKK Desa Tempelrejo.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah direncanakan oleh kelompok kkn tematik 33 dan sesuai dengan tema KKN pada tahun ini yaitu Pemberdayaan Jiwa Enterpreneur Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif. Kegiatan tersebut dibuka oleh pengurus PKK Desa Tempelrejo, Siti Aminah.

Sosialisasi pembuatan sabun cuci piring dan pupuk organik cair tersebut disampaikan langsung oleh mahasiswa kkn kelompok 33 yaitu Iganitus Nezar dari program studi Teknik Industri yang memberi materi mengenai pembuatan sabun cuci piring dan Anjas Nur Pambowo dari program studi Agribisnis yang memberikan materi mengenai pembuatan pupuk organik cair. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktik pembuatan yang melibatkan peserta untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan sabun cuci piring dan pupuk organik cair tersebut.

Pada sesi pertama yaitu pembuatan sabun cuci piring, adapun bahan dan alat yang dibutuhkan yaitu Texaphone, Sodium Sulfat (SS), Garam (NaCL), Labsa, Aroma, Pewarna, Sttp, FoamBoster, dan Edta (opsional), dengan alat yaitu gelas takar, spatula, ember. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu berdasarkan tahapan. Setelah adonan sabun tersebut telah tercampur kemudian didiamkan selama 24jam dan siap untuk dikemas. Terlihat antusias para peserta dalam mengikuti sosialisasi tersebut mengingat sabun cuci piring sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain sosialisasi, peserta juga diberikan sabun cuci piring tersebut yang telah disiapkan dan dikemas menjadi produk menarik oleh tim kkn tematik kelompok 33 yang dinamakan “Nyabund”.

Setelah pembuatan sabun, pada sesi kedua dilanjutkan pembuatan pupuk organik cair, adanya ide sosialisasi tersebut dilatarbelakangi karena adanya pasokan pupuk kimia yang berkurang dari pemerintah, sehingga membuat masyarakat harus membuat inovasi baru salah satunya membuat pupuk organik. Bahan dan alat yang dibutuhkan diantaranya adalah, pupuk kandang, dedak (katul),EM4 pertanian, air secukupnya, dan Molase (tetes tebu) atau dapat diganti dengan gula merah yang dilarutkan, dengan alat ember, gelas takar, dan pengaduk. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu berdasarkan tahapan, dan didiamkan selama tujuh hari kemudian disaring. Pupuk organik cair tersebut dapat digunakan 100ml dalam 10lt air, cara penggunaanya yaitu langsung disemprotkan ke tanaman baik sayuran maupun palawija. Tentunya inovasi tersebut dapat menjadi alternatif warga setempat mengingat pasokan pupuk kimia yang berkurang. Produk pupuk organik cair dari tim kkn tematik 33 tersebut dinamakan “Pupuk Kita”.

“Pembuatan pupuk cair ini mudah dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dan gapoktan karena alat dan bahan banyak tersedia di sekitar, sehingga dapat menjadi inovasi apabila kekurangan pasokan pupuk dari pemerintah”, ujar Anjas Nur Pambowo selaku pemateri pada sosialisasi tersebut.

“Bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupum cair ini sebenarnya mudah didapatkan di toko kimia, dan cara pembuatanya pun cukup mudah, sehingga ibu-ibu rumah tangga dapat membuatnya dengan kisaran harga yang lebih murah daripada membeli produk sabun cuci piring yang telah jadi tentunya sesuai dengan kebutuhan”, ujar Ignatius Nezar selaku pemateri pada sosialisasi tersebut.

Adanya sosialisasi tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat seperti sabun cuci piring yang tentunya dibutuhkan sehari-hari, dan kebutuhan pupuk yang sangat dibutuhkan masyarakat yang kekurangan pasokan pupuk. Dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tersebut juga diharapkan dapat menjadikan bahan pengetahuan khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Tempelrejo untuk membuat produk inovasi baru, dan nantinya dapat memproduksi sendiri sehingga dapat dijual kembali dan memperoleh keuntungan.